Suatu hari dia bertanya,
'Baru aku sadari kalau aku menyukaimu. Bolehkan aku memiliki perasaan itu dan melanjutkan hubungan ini?'
'Boleh'
Seminggu kemudian dia bilang,
'Baru kali ini aku benar-benar menyukai seseorang dan menginginkannya'
'Benarkah?'
'Iya. Baru kali ini aku rasakan seumur hidupku.'
Dua minggu kemudian dia berkata,
'Aku akan selalu ada disisimu. Karena itu tenanglah.'
'Terimakasih.'
Tiga minggu kemudian dia mengatakan,
'Aku bosan hidup seperti ini.'
'Apakah aku juga membosankan bagimu?'
'Tidak tahu. Aku sedang mencari jawabannya.'
Empat minggu kemudian dia bertanya dengan nada bingung,
'Apakah kamu tidak bosan kita bertengkar setiap hari?'
'Tidak. Karena pada akhirnya kita baikan lagi.'
Lima minggu kemudian sambil marah dia bertanya,
'Kenapa sih kamu tidak bisa ngertiin aku?'
'Harusnya aku yang bilang seperti itu. Aku sudah mencoba tapi kamu yang tidak pernah mengerti tentang aku.'
Lima minggu kemudian aku bertanya sesuatu yang tidak kusangka,
'Apakah kamu tidak capek menangis terus karena aku?'
'Lumayan. Kalau kamu mengerti hal itu tolong ubahlah.'
Tujuh minggu kemudian dia memutuskan sesuatu.
'Aku tidak ingin melihatmu menderita karena aku. Aku tidak ingin melupakanmu. Tapi aku hanya ingin mengubah hubungan kita.'
"Selamat tinggal. Maaf. Dan terimakasih untukmu."
END