Waktu itu aku takut sekali. Pikiran negatif bermunculan dan lomba banyak-banyakan. Kepalaku pusing.. Aku masih mikirin tugas yang tidak pernah habisnya.. Gambar denah belum sempurna.. harruhh..
T.T
Perasaan itu muncul begitu saja.. Seenaknya datang..
Aku takut.
Setiap aku bertanya jawabannya sama, 'aku gpp.' Bisakah kamu bicara sesuatu yang lain?
Aku benar-benar tidak keberatan kalau kamu menyuruhku berpikir mengenai masalahmu. Itu justru lebih baik daripada sekarang..
Hampir satu minggu aku kebingungan mencari jawaban yang tidak kunjung datang.. Jawaban yang paling aku butuhkan. Jawaban yang akan membuat segalanya jelas. Aku menginginkan kepastian saja.
Sampai suatu hari aku memutuskan datang kepadanya-- walau jarak cukup jauh-- dan meminta putus jika dia memang tidak bahagia denganku. Aku rela walau sebenarnya tidak siap. Tapi aku sungguh-sungguh ingin membuatnya bahagia. Tolong mengertilah.. Tuhan tolong bantu masalahnya karena aku tidak kuasa dan tidak mampu.