Hari ini tiba-tiba aku bertengkar sama Koga. Bener-benar tanpa ada niat dan kesengajaan. Mukanya seram sekali menatapku dengan dingin. Langsung aku tau bahwa ak SALAH.
Banyak hal negatif yang sempat terlintas dalam pikiranku waktu itu. Aku langsung berbalik dan menuju mobil meninggalkannya.
Diluar gerimis. Sementara jarak parkiran mobilku cukup jauh. Aku berjalan melintasi jalanan yang penuh genangan air. Kakiku terseret menahan sakit. Tangisanku tidak bisa berhenti. Aku tidak tau bagaimana cara menyelesaikannya dengan benar. Aku mulai berhenti melangkah. Ak diam. Siapa tau kepalaku bisa dingin dengan air hujan ini.
Akan tetapi hujan makin deras dan membasahi bajuku. Kemudian aku berjalan kembali ke arah mobil.
Masuk ke dalam mobil aku hanya diam. Tidak melakukan apa-apa kecuali memandang langit-langit mobil agar air mataku tidak mengalir lagi. Aku menunggunya tanpa kepastian. Menunggu.
Tanpa kusadari didalam mobil itu pengap sekali. Tidak bisa bernafas. Kepalaku mulai pening. Seketika aku langsung tau aku salah telah menunggunya. Harusnya aku yang menghampirinya dan minta maaf secara langsung karena aku memang salah.
Hujan masih turun deras dengan kejamnya. Tapi keringatku mengalir. Nafasku tidak beraturan. Aku berjalan secepat mungkin. Aku hanya ingin menemuinya dan berkata, "Maafkan aku. Aku mencintaimu."