Karena hari ini tidak ada kuliah sejak pagi kerjaanku hanya memotong, menggunting, mengelem, dan memasang. Dipotong sesuai ukuran denah. Kemudian dilem. Begitulah seterusnya. Ya, aku sedang membuat miniatur bangunan alias maket untuk tugas kali ini.
Pikiranku banyak sekali hingga tidak bisa fokus pada salah satunya. Aku sedang membuat maket. Tapi pikiranku ke tugas lain. Ketika membuat tugas lain, pikiran lainpun bermunculan dengan seenaknya. Harusnya dikepalaku ada yang namanya security check untuk menyaring pikiran-pikiran penting. Hahaha.. Tanpa sadar cutter itu memotong karton dan menembus hingga mengenai jariku. Darah menetes membasahi lantai. Pandanganku mulai tidak jelas dan kabur. Aku pusing. Gara-gara darah tadi aku jadi panik ga karuan. Bukan karena darahnya banyak. Tapi karena maketku juga ikut kena darah. Aduh. Muncullah warna yang tidak diinginkan. Padahal ini untuk tugas Estetika Bentuk. Gimana bisa bagus kalau warna jadi kayak gini. Aku pindahkan maketku ke tempat lain. Darah menempel lagi di maket. Oh tidak! Buru2 aku berpikir untuk menutupi noda malapetaka itu. Tapi pikiranku langsung berhenti karena sakit di tanganku mulai datang. Perih sekali. Kulihat darahnya mengalir dengan mulus ditanganku tanpa halangan. Aku langsung tiup-tiup berharap dia membeku sambil berkahyal aku putri salju. Hahaha..
Aku kembali ke tempat kerjaku tadi. Mana-mana ada bercak darahnya. Dikoran, karton, gunting, cutter, plastik mika, lem, hingga lantai marmerku juga ada. Ternyata banyak juga darahnya keluar. Setelah berkelana dirumah untuk mencari obat merah akhirnya aku menemukannya didepan komputer. Ck. Bisa-bisanya barang seperti itu ada di dekat komputer. Pasti kerjaan adikku..
Ugh.. Mau bikin tugas lain jadi tidak bisa.. Pusing gara-gara tadi.. Wew,, Maaf ya tugasku yang lain, dipending dulu. Tuanmu mau istirahat.