Sunday, 30 May 2010

1 Jam di Ruangan Operasi

Setelah mendaftar dibagian resepsionis aku melangkah ke ruang tunggu operasi. Banyak yang kupikirkan. Jika operasi ini berhasil aku akan melakukan banyak kegiatan yang dulu belum kesampaian. Jika tidak, aku hanya berharap bisa diterima disisiNya. Agak berlebihan memang karena ini operasi kecil. Masih stadium awal. Tapi ada ketakutan yang sangat dalam diriku ini. Aku masih belum mau meninggalkan dunia ini.

Setelah ada panggilan dari suster aku melangkah masuk ke ruang operasi dengan perasaan campur aduk. Entah mau senang karena setelah ini aku tidak akan kesakitan lagi atau takut karena menurutku kata 'operasi' itu sangat mengerikan bagiku.
Lampu operasi menyala dengan terangnya hingga pandanganku kabur. Wajah dokterpun sudah tidak terlalu jelas kelihatan lagi. Operasi dimulai cukup lama.. Aku merasakan sakit yang benar-benar ingin membuatku mati saat itu juga. Dia tidak membiusku total. Hanya bagian tertentu yang dibius. Mataku tertutup kain besar yang baunya seperti Selama operasi aku mendengar suara gunting dan pisau secara bergantian. Suara benturan besi selalu ada. Suara dokter yang suaranya seperti suara radio rusak. Pendengaranku melemah. Tapi semua suara masih dapat terdengar. Suara orang melangkah. Suara dokter dan suster bergantian.Belum lagi ada suara sayatan pada salah satu organku. Oh my.. T.T

Tiba-tiba semua wajah yang kukenal bermunculan.. Serasa mendapatkan kekuatan. Dari orang-orang yang kusayangi dan kucintai. Aku bersalah kepada keluargaku karena aku tidak bisa menjaga kesehatanku dengan baik. Aku juga bersalah kepada Koga yang waktu itu aku telantarkan tanpa kabar sama sekali. Waktu itu memang tidak bisa sama sekali. Nomor yang bawa kesana tidak merespon dengan baik karena tidak memiliki jaringan disana - kesalahan terbesarku. Hiks. Maafkan aku ya.