Tadi ketika aku pergi ke Toko Buku yang di Gatsu, aku hampir ditabrak mobil yang sedang menyalip. Bukan salahku sebenarnya. Bahkan walaupun aku sudah berhentipun mungkin nyawaku tidak tertolong karena posisiku sudah diambang jurang. Entah kesadaran darimana akhirnya si mobil itu menginjak rem dan berhenti tepat pada waktunya.
Aku benar-benar syok. Tanganku masih bergemetaran. Niat untuk membuat tugaspun sudah tertinggal disana. Aku diam lama sekali diruang tamu. Dan entah kenapa tidak ada dari anggota keluargaku yang menyadari keadaanku yang agak aneh. Aku pergi kelantai dua menuju ke kamar. Mau istirahat.
Mata masih tidak bisa tertutup. Masih kepikiran kejadian tadi. Kulihat si Reddix menyala-nyala tanda ada telpon masuk. Tapi aku lagi tidak ingin diganggu. Huuft.
Malamnya aku ingin telpon Reckun sebentar. Pengen tenangin diri. Biasanya hal ini selalu berhasil ^^. Tapi dia tiba-tiba tidak membalas sms-ku. Aku pikir lagi bermain dengan Burhan. Aku menunggu. Daritadi hanya memegang Reddix. Hiks.. Kamu dimana sih..?
Akhirnya karena tidak sabar aku menelponnya. Dan ternyata dia sudah tidur. Berarti aku daritadi menunggu siapa..? Rasanya semakin drop keadaanku.. Kenapa tidak ada yang mengerti sih... . Aku benci keadaan ini.