Masyarakat yang beragama percaya bahwa segala sesuatu pasti akan dibalas sesuatu. Jika berbuat jahat akan dibalas sesuai tingkat jahatnya. Jika berbuat baik pasti akan diberi balasan yang menyenangkan. Jika bersedekah secara ikhlas juga akan dibalas, bahkan berkali-kali. Tapi apakah seorang atheis mendapatkan balasan juga?
Seperti yang kita tahu atheis merupakan orang yang tidak memiliki kepecayaan tentang adanya keberadaan Tuhan. Biasanya masyarakat atheis ini sangat bebas melakukan apapun dalam hidupnya. Tidak ada yang namanya 'larangan Yang Maha Kuasa' pada hidupnya. Inilah yang menyebabkan banyak orang atheis memiliki pemikiran 'out of the box' dan terkadang membuat keajaiban dunia. Dan pemikiran atheis terhadap balasan akan perbuatan tentu mereka miliki (dan memiliki versi yang berbeda). Jika pada pemikiran kita (sebagai orang yang beragama), berapapun jumlah yang kita beri untuk sumbangan pada pengemis/ panti asuhan/gelandangan, dkk pastilah Tuhan akan membalas kebaikan kita, ikhlas maupun tidak.
Sedangkan seorang atheis memiliki pemikiran lebih realitis mengenai hal tersebut. Jika kita memberi sumbangan atau sedekah kepada sebuah panti asuhan. Itu artinya dia telah memberi sumbangan pada seluruh anak panti tersebut. Anak-anak yang mendapatkan uang tersebut akan membelanjakan untuk membeli permen, balon, atau nasi. Pedagang tempat dia membeli mendapatkan penghasilan dan bergerak semakin maju. Dan pemasukan stok barang akan dinaikan. Pabrik tempat dia memasukan stoknya pun akan mendapatkan kebagian untung juga. Dan hal kecil inilah akan membuat sekrup perdagangan bergerak. Inilah jalan pemikiran atheis yang sesuai ilmiah. Karena itu, yang namanya balasan pasti akan datang pada siapa saja, termasuk seorang atheis.